Legenda "Cumeti Somandiman", Cikal Bakal Reog Ponorogo
SejarahBudaya - Legenda Cumetti "Somandiman" ini berawal dari cerita masyarakat Ponorogo tentang, singa jadi – jadian yang bermahkotakan burung merak.

Dikisahkan sebuah Kerajaan Bantarangin yang kala itu dipimpin  oleh Raja Muda gagah, tampan, bijak dan terkenal sakti mandraguna, dialah Prabu Klana Sewandana. 

Melalui Patih Pujangga Anom, Klana Sewandana Sang prabu meminang Dewi Songgolangit, Putri Kerajaan Kediri. Meski berwajah buruk, namun Pujonggo Anom adalah seorang Patih yang sakti, luhur budi, banyak akal, cekatan, gesit, dan lucu. Dari kecantikan sang putri kediri tersebut, banyak yang ingin memperistrikannya, termasuk Prabu Singo Barong dari Lodaya-pun juga ingin meminang Putri Songgo langit. 

Dari itu untuk menolak halus lamaran kedua Raja, Dewi Songgolangit meminta syarat diberikan tontonan yang belum pernah ada, 144 ekor singa dengan pasukan berkuda dan binatang berkepala dua yang pandai menari.

Mengetahui syarat itu Prabu Klono Sewandono, mengajukan diri dan ahirnya sanggup memenuhi permintaan Dewi Sanggalangit. 

Prabu Singo Barong yang tahu akan keberhasilan Sewandono,  ingin merebutnya, hingga terjadilah perang. Dimana dalam perang tersebut Prabu Sewandana terluka parah dibagian mukanya. Dengan ditutup  topeng Kencana, luka diwajahpun akhirnya berangsur pulih kembali.

Setelah pulih, Sewandono melanjutkan pertarungannya kembali dan khirnya Singo Barong dapat dilumpuhkan dan bertekuk lutut dengan sabetan  pusaka “Cumeti SOMANDIMAN” dari Prabu Klono Sewandana.

Konon kedua pusaka Cumeti SOMANDIMAN dan topeng Kencana tersebut,  diperoleh dari pertapaan Prabu Klono Sewandana, di Alas Purwo. Dimana kedua pusaka tersebut diperolehnya dari batara Surya. 

Usai berperang, persyaratan yang diajukan oleh Putri Sangglangitpun ahirnya dapat dipenuhi dengan menciptakan reog ponorogo dimana Reog itu mengisahkan pertempuran tadi, dan binatang berkepala dua-pun diambil dari kepala Singa Barong.

Cumeti Somandiman Ini adalah Pecut Sakti, yang terbuat dari Rotan bercabang dua. Sedang topeng kencana terbuat dari batang kayu kemuning. Dimana kedua bahan pusaka itu diambil ditengah alas purwo dengan petunjuk sang batara Surya.

Konon dari petunjuk batara Surya, prabu Sewandono kelak akan mengukir kultur budaya yang kuat dengan menggnakan kedua pusaka tersebut.

Terbukti dengan memper istri Dewi Songgo langit dan dapat menaklukkan  prabu singo barong dengan pusaka tersebut, hingga kini kultur budaya Reog Ponorogo, masih membuming dinusantara ini. 
Dikutip, dari sejarah leluhur.

Legenda Cumetti "Somandiman" ini berawal dari cerita masyarakat Ponorogo tentang, singa jadi – jadian yang bermahkotakan burung merak. Dikisahkan sebuah Kerajaan Bantarangin yang kala itu dipimpin oleh Raja Muda gagah, tampan, bijak dan terkenal sakti mandraguna, dialah Prabu Klana Sewandana.

Labels:

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.