Cahaya Buroq Juga Membawa Raden Permadi, Menuju Alam Suwung
SejarahBudaya - Seperti yang kita ketahui bersama sebagai muslim, Buraq atau البراق , al-burāq;  adalah sesosok tunggangan, yang membawa Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa menuju Sidrotul Muntaha ketika peristiwa Isra Mi'raj. Buroq tergolong sosok malaikat berbentuk Kuda bersayap, yang diciptakan Allah dari unsur cahaya. Namun mahluk yang mirip ini juga terdapat dalam cerita rakyat versi Jawa hususnya. 

Sesi kali ini sejarah-budaya.com akan mengupas legenda Jawa yang di ambil dari kitab langka bertulis aksara caraka yang berjudul Kitab "Waringin Walik". Dimana kitab ini mungkin hanya satu satunya di Dunia. Kitab kuno Waringin Walik ini adalah milik Almarhum Kyai. Mahfud Tegal Delimo Banyuwangi, yang dari cerita pemegangnya (masih Santri dari Almarhum), kitab tersebut ditulis tangan oleh leluhur Kyai. Mahfud yaitu R. Joko Samudro yang hidup di masa Mataram Kuno. Mempersingkat waktu langsung saja pada bagian ceritanya.

Dikisahkan Raden Permadi atau Arjuna kala itu diutus sang guru (Resi Durno) pergi ke kayangan, untuk menggali ilmu pada sang batara Surya. Namun sebelum Arjuna berangkat ke kayangan, dirinya harus melakukan tapa brata, untuk memohon dan mendapatkan tunggangan dari sang pencipta, yang dapat mengantarnya ke kayangan.

7 Purnama berlalu dalam tapa bratanya, hingga Permadi mendapat sebuah petunjuk dari sang pencipta, yang mawujud sebagai Cahaya berkilau " Wahai cucuku Arjuna,  hentikanlah Tapa bratamu, dan jawablah pertanyaanku. Apa yang engkau cari hingga kau bertekad ingin pergi ke kayangan?

Arjuna : Sesuai perintah guruku, aku harus mencari jati diriku, yang ada di kayangan. Karena hanya dengan mengetahui jati diri, aku dapat menentukan kebijakan yang lebih Arif.
Cahaya: Ketahuilah cucuku, Jati dirimu sesunggunya berada tepat didalam dirimu sendiri. Dan jangankan jati diri, bahkan Alam semesta beserta isinya, dan juga akupun menunggal satu didalam dirimu. Kau akan merasakan tidak lengkap, tanpa jati diri, dan lain-lain, itu karena fikiranmu terlalu sempit dan tersekat dengan semua angan anganmu. 

"Buanglah segala angan-angan dibenakmu, dan berfikirlah sesederhana mungkin. Lalu renungkalah itu dengan kau pandangi puncak Gunung Tursina ( ujung hidung) Niscaya kau akan melebur dengan dirimu yang sesungguhnya. 

Setelah itu Arjunapun kembali pada duduk heningnya ( tapa brata) namun, kali ini dalam tapanya Permadi lebih mengikuti petunjuk dari cahaya tadi dengan fokus memandang ujung hidung atau  (Gunung Tursina).

Tak beberapa lama cahaya menyilaukan itu perlahan berubah bentuk mirip kuda bersayap, duduk dihadapan Arjuna. 

Tak disangka dalam fokusnya kali ini, walau sebentar ternyata Arjuna sudah mendapatkan apa yang ia cari, (Jati Diri). Segera ia mengahiri Tapa bratanya dan berucap pada kuda bersayap " Wahai kuda kembalilah engkau pada asalmu, aku sudah menemukan apa yang aku cari, jadi tak perlu lagi aku ke kayangan. 

Usai mendengar Arjuna berucap, kuda terbang itupun langsung membopong Arjuna ke Kayangan. Mendapat perlakuan itu Arjuna meronta berusaha menghindar. Namun apa daya dirinya sudah tak berdaya dan dibawa menjauhi bumi. 

Sesampai di kayangan Arjuna lebih terkejut, dengan kekosongan kayangan yang ia kira sama dengan benaknya, yang penuh akan jawaban benak, ternyata kosong, Suwung, Hampa dan tak berpenghuni. 

Mengetahui kebingungan Arjuna, Kuda terbang itupun berkata, "Ketahuilah bahwa sesungguhnya semua yang menjadi beban dalam benakmu, pada kenyataannya hanyalah kekosongan fikiranmu sendiri. Dan semua yang kau anggap kosong dalam benakmu, sesungguhnya itulah asal muasal dari kesesatan dan kebenaran yang akan muncul dalam hidupmu".

Mendengar itu arjuna menangis dan sontak ia tersadar. Dalam sadar tersebut arjuna sudah berada didalam sebuah goa, tempat asal ia melakukan tapa brata.

Tentang kebenaran isi legenda tersebut, kita kembalikan pada pemahaman masing-masing Pembaca. 

Seperti yang kita ketahui bersama sebagai muslim, Buraq atau البراق , al-burāq; adalah sesosok tunggangan, yang membawa Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa menuju Sidrotul Muntaha ketika peristiwa Isra Mi'raj. Buroq tergolong sosok malaikat berbentuk Kuda bersayap, yang diciptakan Allah dari unsur cahaya. Namun mahluk yang mirip ini juga terdapat dalam cerita rakyat versi Jawa hususnya.

Labels:

Post a Comment

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.