Sejarahbudaya - Memiliki usia lebih muda dari sebenarnya, adalah dambaan setiap insan, kaum hawa hususnya. Demi meraih hal tersebut, tak sedikit insan hawa maupun adam, merenofasi wajahnya dengan cara oprasi plastik. Hal ini tentunya bukanlah cara peremajaan usia, melainkan hanya peremajaan wajah atau anggota tubuh tertentu saja.
Padahal jika kita sedikit meluangkan waktu, untuk belajar kembali kejaman lampau, cukup banyak cara meremajakan tubuh yang diwariskan leluhur kita. Selain dominan berolahraga seperti yoga, meditasi dan lainnya, mengunyah dan menelan bunga melati juga cara jitu, melawan penuwaan tubuh.
Adapun salah satu cara mengkonsumsi bunga melati adalah sebagai berikut :
® Petiklah bunga melati malam hari terutama diatas jam 00:00 Wib, tujuannya pada jam itu bunga yamg mekar sedikit sekali terkontaminasi olah polusi.
® Petiklah bunga melati malam hari terutama diatas jam 00:00 Wib, tujuannya pada jam itu bunga yamg mekar sedikit sekali terkontaminasi olah polusi.
® Setelah memetik usahakan sebelum menelan bunga, mandi malam terlebih dahulu, dengan cara mandi, basahi tubuh perlahan disiram tepat di pusar kepala. Hal ini bertujuan agar kondisi otak dan tubuh dapat terkontaminasi dengan dinginnya air malam, dan dapat lebih merilexkan tubuh dan fikiran.
®Barulah setelah mandi dan mengeringkan tubuh, kita bisa mulai mengunyah dan perlahan menelan bunga melati. Lebih bagus jika waktu mengunyah dan menelan, dilakukan dengan berdiri. Hal ini bertujuan agar sari melati cepat diserap tubuh.
Semua cara diatas adalah cara yang diajarkan RA. Ningrum, keturunan ke 14 dari krabat Raja Majapahit, Trowulan, Mojokerto.